Jangan salah! Ini Perbedaan Pupuk Slow Release dan Fast Release

By Agritanimas Farmer - 2025-01-26

pungaplikasian pupuk

Secara alami, tumbuhan mampu memperoleh nutrisi dari kandungan tanah, air dan juga udara seperti karbon, hidrogen serta oksigen dan berbagai unsur hara esensial lainnya seperti nitrogen, fosfor dan kalium yang berasal dari tanah. Namun, pada banyak kasus terutama pada pertanian yang bersifat intensif ataupun lahan pertanian yang kurang subur serta kekurangan kandungan unsur hara dalam memenuhi kebutuhan tanaman untuk dapat tumbuh subur, diperlukan pupuk sebagai bahan bantuan dari luar. Pemilihan pupuk yang tepat sangat penting untuk dilakukan dalam proses pertumbuhan tanaman untuk dapat menghasilkan hasil yang optimal. Salah satu aspek yang paling sering dijadikan bahan pertimbangan saat memilih jenis pupuk adalah cara pelepasan dari pupuk yang digunakan.

Terdapat dua jenis pupuk berdasarkan cara pelepasannya yaitu pupuk Slow Release atau pelepasan lambat dan juga pupuk Fast Release atau pupuk dengan pelepasan cepat. Meskipun sama-sama memiliki fungsi untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman, namun kedua jenis pupuk ini memiliki cara kerja yang sangat berbeda sehingga cocok untuk kebutuhan tanaman yang berbeda-beda pula.

1. Slow Release

bawang merah siap panen

Pupuk Slow Release ini merupakan salah satu jenis pupuk yang dirancang untuk dapat melepaskan unsur hara secara perlahan-lahan dalam tanah. Pelepasan yang terjadi berlangsung bertahap dalam beberapa periode waktu tertentu, dimana periodenya dapat mencapai waktu beberapa minggu maupun bulan. Proses yang memakan waktu beberapa minggu hingga bulan ini dikontrol oleh adanya lapisan pelindung yang memiliki bahan dasar polimer ataupun senyawa kimia tertentu yang berfungsi untuk melindungi nutrisi sehingga tidak langsung larut ke dalam tanah. Dengan menggunakan teknologi pupuk Slow Release ini, tanaman mendapatkan pasokan nutrisi yang dinilai cukup stabil sesuai kebutuhan tanaman tanpa memiliki resiko kelebihan hara dalam waktu yang singkat.

2. Fast Release

Untuk jenis pupuk Fast Release sendiri memiliki karakteristik berupa pelepasan nutrisi yang memakan waktu cenderung singkat dan zat hara akan langsung tersedia untuk tanaman. Jenis nutrisi yang ada dalam pupuk ini sangat mudah larut di dalam air sehingga nutrisi yang diberikan dapat langsung diserap oleh akar tanaman. Pada umumnya, pupuk Fast Release digunakan pada kondisi darurat dimana tanaman menunjukkan adanya tanda-tanda kekurangan zat hara seperti daun menguning maupun pertumbuhan tumbuhan yang cukup lambat.

Keunggulan Pupuk Slow Release dan Pupuk Fast Release

Pada jenis pupuk Slow Release memiliki berbagai manfaat terutama dalam hal efisiensi dan juga keberlanjutan penggunaan pupuk dalam jangka waktu yang cukup lama. Pupuk yang pelepasan nutrisinya ini bertahap dapat meminimalisir resiko pencurian nutrisi pada lapisan tanah yang lebih dalam maupun ke aliran air permukaan sehingga hal ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dengan upaya mengurangi pencemaran air dan tanah. Pengurangan frekuensi pemupukan juga merupakan salah satu keunggulan dari pupuk ini. Pupuk ini sangat ideal bagi petani yang memiliki tanaman yang sulit dijangkau maupun area pertanian yang luas seperti tanaman hias yang berada di dalam pot maupun pohon yang cukup besar. Meskipun harga dari pupuk ini sendiri cenderung cukup mahal, namun efisiensi penggunaan pupuk dalam rentang jangka waktu yang panjang dapat menjadi salah satu solusi menutupi biaya awal yang lebih tinggi

Untuk jenis pupuk Fast Release memiliki keunggulan tersendiri. Jenis pupuk Fast Release sangat efektif dalam memberikan nutrisi dalam waktu yang singkat sehingga tanaman yang menunjukkan adanya gejala kekurangan zat hara. Tanaman yang menunjukkan tanda kekurangan zat hara dapat segera mengalami pemulihan dengan menggunakan nutrisi yang diberikan oleh pupuk ini. Pupuk ini juga menjadi salah satu pilihan utama bagi petani kecil atau tanaman yang memiliki siklus hidup yang cukup pendek dikarenakan faktor harga yang lebih terjangkau. Namun disamping itu, pupuk Fast Release memiliki risiko pencurian hara yang cukup tinggi terutama pada daerah dengan curah hujan yang tinggi maupun irigasi yang berlebih. Pada kasus ini, nutrisi tidak sempat untuk diserap tanaman dan dapat hilang bersama dengan aliran arus air sehingga menyebabkan kerugian secara ekonomis maupun potensi pencemaran lingkungan.

Pupuk yang Tepat Berdasarkan Jenis Tanaman

Setiap tanaman memerlukan kebutuhan nutrisi yang berbeda berdasarkan jenis maupun jenis pemupukannya. Pemupukan yang tepat tidak hanya membantu pertumbuhan tanaman namun juga memberikan hasil panen yang maksimal. Memahami mengenai jenis pupuk yang cocok untuk jenis tanaman yang ditanami menjadi salah satu langkah krusial agar nutrisi terbaik dapat diberikan sesuai dengan spesifikasi tanaman.

1. Tanaman Cepat Panen atau Tanaman Musiman

Tanaman-tanaman yang memiliki masa panen cepat atau tanaman musiman seperti sayuran daun seperti bayam, selada maupun tanaman biji-bijian seperti kacang-kacangan serta jagung yang memiliki siklus hidup yang relatif singkat memerlukan pasukan nutrisi yang cepat. Jenis tanaman ini menjadikan pupuk Fast Release menjadi pilihan utama karena pupuk ini dinilai cukup ideal untuk mendukung proses pertumbuhan dan hasil panen yang maksimal dengan jangka waktu yang pendek.

2. Tanaman Perkebunan atau Tahunan

Jenis tanaman yang memiliki siklus hidup tahunan dan area perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, karet maupun kopi memerlukan nutrisi yang dapat diserap dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan tanaman tahunan maupun perkebunan biasanya memiliki rentan usia yang mencapai puluhan tahun dan memerlukan nutrisi dan zat hara tambahan yang bersifat tahan lama dan terus menerus tanpa perlu atau seringnya dilakukan pemupukan secara manual

3. Tanaman Rumput Tanam atau Hias

Untuk jenis tanaman hias seperti Anggrek, bonsai maupun rumput taman, pupuk Slow Release merupakan pupuk yang lebih diminati penggunanya. Dalam Proses pelepasan zat hara dan nutrisi yang lambat ini, tanaman hias dapat tumbuh melalui proses yang cukup baik dengan bantuan pupuk tanpa perlu adanya resiko over-fertilizing yang dapat merusak kesehatan dan juga penampilan dari tanaman hias tersebut.

Cara Penggunaan Pupuk yang Tepat

Tentu dalam proses penggunaan pupuk perlu dilakukannya metode dan juga cara yang tepat sehingga nutrisi yang tadinya dibutuhkan dapat tersalurkan dengan baik tanpa membuang sumber daya yang ada secara sia-sia. Selain itu, penggunaan pupuk yang tidak melalui metode dan cara yang tepat dapat memiliki beberapa dampak negatif yang berefek pada kesuburan tanaman maupun pencemaran lingkungan serta ketidakefisienan biaya yang dikeluarkan. Berikut cara penggunaan pupuk yang tepat untuk jenis pupuk Slow Release dan juga pupuk Fast Release

1. Pupuk Slow Release

Penggunaan dari pupuk Slow Release ini sendiri memerlukan perencanaan yang matang pada aplikasinya, terutama pada bagian dosis dan juga waktu pengaplikasian pupuk. Pupuk disarankan diaplikasikan pada awal musim tanam dengan menaburkan pupuk pada area sekitar perakaran tanaman sejauh minimal 10 cm dari batang utama sehingga mencegah kerusakan yang terjadi pada bagian akar tanaman. Dosis yang tepat juga merupakan salah satu kunci utama agar tidak terjadi over-fertilizing. Pemantauan terhadap kondisi tanaman yang diberikan pupuk juga perlu dilakukan untuk dapat memastikan kebutuhan hara dari tanaman dapat terpenuhi dengan baik.

2. Pupuk Fast Release

Pupuk Fast Release biasanya dilarutkan ke dalam larutan air sebelum dilakukannya pengaplikasian pada tumbuhan. Pencampuran pupuk dengan air biasanya disesuaikan dengan dosis yang diberikan untuk kemudian disiramkan pada area sekitar akar tanaman. Untuk beberapa jenis tanaman tertentu, pupuk Fast Release juga dapat disebarkan secara langsung dari tanah tanpa perlu dilarutkan. Penggunaan pupuk Fast Release ini juga paling efektif digunakan pada fase kritis pertumbuhan tanaman seperti saat tanaman menunjukkan adanya tanda-tanda kekurangan hara pada fisik tanaman. Pemberian pupuk Fast Release biasanya juga dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) hingga 4 (empat) minggu yang disesuaikan pada kebutuhan tanaman dan juga kondisi tanah dari tanaman. Selain itu, penggunaan pupuk Fast Release juga harus dilakukan pada pagi maupun sore hari untuk menghindari penguapan air yang berlangsung berlebihan.

Kata Kunci:pupuk npk, pupuk Fast Release, pupuk Slow Release, jenis pupuk, pupuk npk, pupuk NPK 15-15-15