Petani Untung, Harga Bawang Merah Naik

By Agritanimas Farmer - 2025-01-17

bawang merah segar

Harga bawang merah di pasar Indonesia belakangan ini mengalami lonjakan harga yang memicu perhatian banyak pihak, terutama petani dan konsumen. Kenaikan harga komoditas hortikultura ini sangat sering terjadi, mengingat bawang merah termasuk dalam kelompok pangan yang memiliki fluktuasi harga tinggi.

Fluktuasi harga bawang merah seringkali dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat musiman maupun yang tidak terduga. Salah satu penyebab utama adalah ketergantungan produksi bawang merah pada kondisi cuaca. Misalnya hujan deras atau cuaca buruk yang berkelanjutan dapat menyebabkan gagal panen, mengurangi hasil produksi, dan pada akhirnya membatasi pasokan di pasar. Keterbatasan pasokan inilah yang seringkali menyebabkan harga bawang merah melonjak.

Selain faktor cuaca, harga bawang merah juga dipengaruhi oleh faktor distribusi dan permintaan. Jika distribusi tidak merata atau ada gangguan di jalur distribusi, maka harga bisa meningkat tajam di beberapa daerah yang kekurangan pasokan. Di sisi lain, permintaan yang tinggi terutama menjelang hari besar atau musim tertentu juga berkontribusi terhadap kenaikan harga.

Harga Bawang Merah Saat Ini

Berdasarkan data terbaru dari Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata bawang merah secara nasional mencapai sekitar Rp 39.498 per kilogram. Harga ini bervariasi antar daerah, dengan harga tertinggi tercatat di Papua Pegunungan yang mencapai Rp 80.000 per kilogram, sedangkan harga paling murah ada di Lampung, sekitar Rp 31.798 per kilogram.

Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi lonjakan harga bawang merah dan menjaga kestabilan pasokan. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang merah saat ini masih berada dalam tingkat yang terkendali. Arief juga menekankan bahwa situasi ini bisa menjadi peluang bagi petani untuk memulihkan kerugian yang mereka alami sebelumnya, mengingat harga bawang merah sempat jatuh dalam beberapa waktu terakhir.

“Jadi ngeliatnya gini, kalau harga bawang lagi baik itu kita beri kesempatan pada para petani, karena kemarin harga sempat jatuh. Sekarang dia biar recovery gitu, tapi kan harganya kita pantau di pasar masih ok kok,” ujar Arief ketika ditemui di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis(16/01/2025)

Arief menambahkan bahwa bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga. Produksinya bergantung pada berbagai faktor eksternal, terutama kondisi cuaca yang dapat menyebabkan gagal panen dan mengganggu pasokan. Dalam menghadapi fluktuasi ini, pemerintah berfokus pada pemantauan distribusi pasokan, dengan memastikan daerah yang kekurangan pasokan dapat dipasok dari daerah lain yang memiliki surplus.

Distribusi yang baik akan memastikan pasokan merata. Pemerintah terus melakukan fasilitasi distribusi untuk menjaga kestabilan harga.