Proses dan Faktor Penentu Pertumbuhan Kelapa Sawit

By Agritanimas Farmer - 2025-01-08

buah sawit segar

Medan – Tahukah kamu bahwa Elaeis Guineensis atau yang lebih kita kenal sebagai kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi?

Di Indonesia sendiri, kelapa sawit merupakan simbol ekonomi karena menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar di Indonesia karena nilai ekspornya mencapai miliaran dolar setiap tahunnya. Tanaman kelapa sawit ini juga mampu bertahan dengan baik dalam berbagai kondisi iklim tropis.

Dilansir dari Majalah Sawit Indonesia, luas kebun kelapa sawit di Indonesia pada April 2024 mencapai 17,3 juta hektare (ha). Pertumbuhan yang signifikan ini mengalami kenaikan pada sepuluh tahun terakhir dengan peningkatan sebesar 56,5% dibandingkan tahun 2014 lalu. Dengan memberikan perawatan maksimal, umur produktif dari tanaman kelapa sawit ini juga bisa mencapai 25-30 tahun lamanya.

Untuk kamu yang ingin berkecimpung dalam bisnis kelapa sawit ini perlu tahu dan juga memperhatikan mengenai tahapan penanaman dan pengelolaan kelapa sawit. Beberapa tahapan yang harus kamu lakukan untuk dapat memulai antara lain sebagai berikut:

1. Mempersiapkan Lahan

Jika kamu ingin melakukan penanaman sebagai petani independent, setidaknya kamu bisa mempertimbangkan luas lahan yang kamu miliki, berapapun luasnya. Namun, jika kamu sudah memiliki badan usaha yang cukup besar dan ingin terjun pada bidang bisnis kelapa sawit, setidaknya kamu memerlukan lahan dengan luas 5000 hingga 6000 hektare untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

2. Membersihkan Lahan

Lahan yang kamu gunakan nantinya harus steril dari berbagai gangguan tanaman dan hewan yang sekiranya dapat menganggu pertumbuhan kelapa sawit yang akan kamu kelola. Bersihkan lahan yang akan kamu tanami dari berbagai gulma, batang pohon dan juga sisa tanaman sebelum proses penanaman.

3. Membuat Saluran Drainase

Lahan yang digunakan nantinya harus memiiki saluran drainase yang cukup memadai untuk digunakan sehingga tidak membuat genangan air yang nantinya dapat menghambat pertumbuhan dari kelapa sawit yang kamu tanami. Pembuatan drainase ini juga berguna menjaga sumber kelembapan tanah dalam sistem irigasi dan dapat digunakan sebagai wadah penampungan air pada musim kemarau.

4. Mengukur pH Tanah

Pengukuran pH tanah yang akan digunakan untuk menanam kelapa sawit penting untuk dilakukan sebagai dasar penanaman. Hal ini dikarenakan kondisi tanah harus distabilkan untuk dapat mempertahankan ketersediaan nutrisi yang akan diserap oleh akar tanaman sawit sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih optimal. Pengukuran pH tanah ini juga dibutuhkan untuk mempertimbangkan komposisi pupuk yang nantinya akan dibutuhkan. Kisaran pH yang digunakan untuk dapat menghasilkan pertumbuhan optimal ini biasanya pada rentang 4.5 hingga 6.5 agar nutrisi yang diperlukan dapat terserap dengan baik dan efisien. Kekurangan dan juga kelebihan pH terhadap pertumbuhan kelapa sawit dapat menyebabkan kerusakan yang menyebabkan penurunan standar optimal dari kelapa sawit itu sendiri.

Kamu bisa memakai jasa Agri Tanimas Selaras untuk mengukur pH tanah kebunmu.

Hubungi Kami Disini

5. Melakukan Pembibitan

Dalam melakukan pembibitan diperlukan pemilihan selektif terhadap benih yang nantinya akan digunakan untuk dapat menghasilkan kelapa sawit unggulan yang juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi, Beberapa pilihan bibit yang terkenal akan keunggulannya serta telah tersertifikasi antara lain adalah Dura x Pisifera (DxP). Setelah melakukan pemilihan yang selektif terhadap bibit yang digunakan, penting untuk melakukan perawatan intensif terhadap bibit sebagai salah satu tahapan lanjutan. Bibit yang digunakan memerlukan perawatan selama kurun waktu 10 hingga 12 bulan di pembibitan dengan tingkat penyiraman yang teratur dan bertahap serta mendapatkan perlindungan ekstra dari adanya gangguan hama dan tanaman parasite yang dapat menurunkan kualitas dari bibit yang digunakan.

6. Melakukan Penanaman

Dalam melakukan pembibitan diperlukan pemilihan selektif terhadap benih yang nantinya akan digunakan untuk dapat menghasilkan kelapa sawit unggulan yang juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi, Beberapa pilihan bibit yang terkenal akan keunggulannya serta telah tersertifikasi antara lain adalah Dura x Pisifera (DxP). Setelah melakukan pemilihan yang selektif terhadap bibit yang digunakan, penting untuk melakukan perawatan intensif terhadap bibit sebagai salah satu tahapan lanjutan. Bibit yang digunakan memerlukan perawatan selama kurun waktu 10 hingga 12 bulan di pembibitan dengan tingkat penyiraman yang teratur dan bertahap serta mendapatkan perlindungan ekstra dari adanya gangguan hama dan tanaman parasite yang dapat menurunkan kualitas dari bibit yang digunakan.

Tips dan Trik Budidaya Kelapa Sawit

Beberapa tips dan trik budidaya kelapa sawit yang dapat kamu gunakan untuk dapat menghasilkan kelapa sawit dengan kualitas tinggi antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan Penyiraman Rutin

sawit

Penyiraman yang dilakukan secara rutin terutama pada saat musim kemarau dan juga bibit muda perlu dilakukan untuk menghindari kekeringan sistem kerja pada kelapa sawit. Penyiraman yang rutin pada saat musim kemarau juga berfungsi menjaga kebersihan tanaman kelapa sawit dari serangan hama gulma dan memberikan kekuatan tanah untuk menegakkan dan menguatkan batang bibit sawit yang bergoyang.

2. Melakukan pengendalian Hama dan Penyakit

sawit

Dengan adanya hama dan penyakit pada kelapa sawit, tentu akan menghasilkan hasil yang kurang maksimal untuk digunakan sehingga diperlukannya perawatan dalam menanggulangi hal tersebut. Pengendalian hama ini harus segera dilakukan ketika telah mencapai dampak ambang ekonomi yang cukup signifikan. Pengenalian hama dan juga penyakit ini biasanya menggunakan beberapa alternative organik yang bersifat alami sehingga tidak memberikan efek negatif lainnya pada kelangsungan tumbuh kembang dari kelapa sawit ini, namun jika pengendalian alami tidak mampun menekan populasi hama dan penyakit yang semakin menyebar, maka perlu dilakukannya pengendalian teknis sebagai alternative terakhir. Beberapa pengendalian terhadap hama dan penyakit dapat menggunakan sanitasi lingkungan dan insektisida alami.

3. Melakukan Pemangkasan Daun

sawit

Pemangkasan daun penting untuk dilakukan dalam rangka memberikan ruang lebih kepada daun muda untuk tumbuh lebih baik. Daun tua yang tidak dipangkas secara rutin juga dapat mengurangi tingkat produktivitas kelapa sawit.

Pemupukan Efektif Tanaman Kelapa Sawit

Pemupukan kelapa sawit ini penting disesuaikan dengan umur masing-masing tanaman kelapa sawit sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih optimal. Beberapa panduan pemupukan berdasarkan umur kelapa sawit antara lain sebagai berikut:

A. Umur 0-3 Tahun

Pada umur ini, tanaman kelapa sawit akan masuk pada katergorisasi TBM atau Tanaman Belum Menghasilkan. Pupuk yang digunakan bisa menggunakan jenis pupuk SANBLEND NPK 15:15:15 maupun pupuk bersifat tanggal seperti urea, SP-36 maupun KCI. Frekuensi pemberian pupuk ini juga biasanya sebanyak 3 hingga 4 kali pertahun untuk mendapatkan hasil yang optimal. Penggunakan pupuk ini juga diberikan dengan memberi jarak sejauh 30 hingga 50 cm dari pangkal tanaman sehingga dapat meminimalisir kerusakan akar

B. Umur 4-25 Tahun

Pada tahapan ini, tanaman sudah masuk pada tahapan TM atau tanaman menghasilkan. Pada tahapan ini, kelapa sawit dinilai cukup produktif untuk dapat menghasilkan buah sawit yang siap untuk digunakan. Jenis pupuk yang bisa digunakan pada kategorisasi umur ini adalah pupuk Dolomit, Kieserite (MgSO4) maupun pupuk NPK Mg (20:10:10:2). Pemberian pupuk juga bisa diberikan sebanyak 2 hingga 3 kali pertahun dengan menaburkan pupuk secara merata pada piringan tanaman dan sekitar pangkal pohon untuk dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi pupuk yang diberikan

C. Umur >25 tahun

Pada umur ini, tanaman kelapa sawit akan masuk pada kategorisasi tanaman tua dimana jenis pupuk yang dapat digunakan adalah jenis pupuk organik untuk dapat menjaga kestabilan struktur tanah yang dinilai berkurang. Frekuensi pemberian pupuk juga dapat diberikan sebanyak 1 hingga 2 kali pertahun dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Nah jadi sudah paham kan bagaimana tips terbaik untuk memulai menanam kelapa sawit?

Semoga sawit yang kamu tanam dapat tumbuh optimal dan menghasilkan banyak buah ya.

Untuk hasil maksimal, kamu dapat melakukan konsultasi dengan pihak PT AGRI TANIMAS SELARAS dan gunakan pupuk SANBLEND sebagai solusi terbaik untuk lahan perkebunan sawit kamu.

Kamu juga dapat melakukan GRATIS KONSULTASI mengenai PH tanah dan kebutuhan pupuk di perkebunan kamu. Hubungi PT AGRI TANIMAS SELARAS

Kata Kunci: sawit, tips menanam sawit, cara menanam sawit, ph tanah sawit, bibit sawit, pupuk untuk sawit, pupuk sawit, pupuk NPK 15-15-15, pupuk sanblend.