Tips sukses budidaya bawang merah
By Agritanimas Farmer - 2025-01-23

Bawang merah adalah tanaman jenis umbi-umbian yang banyak digunakan pada bumbu dapur ataupun penyedap masakan. Selain itu bawang juga dapat dipergunakan sebagai obat-obatan tradisional. Manfaatnya yang banyak dalam kehidupan sehari-hari menjadi alasan dilakukannya budidaya bawang.
Lalu apa sajakah yang harus diperhatikan dalam budidaya bawang merah? Tentunya dimulai dari persiapan lahan yang akan digunakan untuk penyemaian benih, penetapan teknik budidaya yang akan digunakan dalam penanaman bawang, proses dan pemasaran.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya bawang merah
1. Benih
Dalam memilih benih yang akan digunakan, perlu disiapkan benih yang bermutu dari varietas unggul. Selain varietasnya, ukuran benih dan jarak tanam juga perlu diperhatikan. Standar dalam penyiapan benih ini yaitu, benih yang dipanen saat berumur tua (80-100 hari), benih yang tersimpan selama 3 bulan, benih yang bersih dari kulit yang kering atau kotoran maupun penyakit/hama.
2. Lahan
Dalam penyiapan lahan, tanah harus dibersihkan dari hal-hal yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, berupa gangguan fisik maupun biologis. Tanah yang akan ditanami bawang digali dengan kedalaman sekitar 20 cm dengan gulutan setinggi 50 cm, lebar 100 cm, dan jarak antara bedeng 50 cm. Pada proses pengolahan tanah ini, terdapat kegiatan pembuatan bedengan/cemplongan yang dapat mengubah tanah hingga gembur. Bendengan (lahan debu berpasir) dan cemplongan (lahan lempung berpasir) dibuat dengan bentuk yang searah (membujur) serta menambah unsur hara organic di dalam tanah untuk memperbaiki kesuburan tanah. Tanah lalu di bajak dan diberi pupuk
3. Jarak tanam
Jarak tanam antara satu bawang dengan bawang yang lainnya pada saat akan ditanam, dapat diukur. Jarak antar baris tanaman yaitu 15-20 cm dan jarak tanam dalam barisan adalah 10 – 15 cm untuk ukuran yang kecil. Untuk benih ukuran besar, jarak baris 20-25 cm dengan jarak tanam dalam barisan 15 cm.
4. Proses Menanam dan Pemupukan
Sebelum menanam, umbi-umbian bawang direndam menggunakan pupuk organik untuk menghilangkan penyakit jamur dan bakteri patogen. Untuk hasil panen yang optimal, gunakan pemupukan dengan NPK Sanblend 12-24-12 saat masa pertumbuhan awal, diikuti oleh NPK Sanblend 15-15-15 untuk memaksimalkan pembentukan umbi dan hasil panen. Pemupukan dilakukan secara rutin, memberikan nutrisi lengkap yang mendukung pertumbuhan tanaman Anda. Jangan lupa untuk selalu menjaga jadwal pemupukan agar panen lebih maksimal!
5. Pengairan dan penyiangan
Pengairan adalah proses pemberian air mengalir pada lajur-lajur tanaman. Pengairan ini biasa dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan varietas tumbuhannya. Sedangkan proses penyiangan yaitu proses pembersihan area tanaman dari tanam-tanaman lain yang merugikan seperti gulma. Tujuannya agar nutrisi makanan yang diberikan untuk tanaman bawang tidak diserap oleh tanaman lain. Penyiangan ini biasanya dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali sebelum diberi pupuk lanjutan sambil mengobsevasi pertumbuhan tanaman gulma.
6. Panen
Tahap pemanenan bawang biasanya dilakukan setelah bawang merah berusia 55 sampai 90 hari setelah tanam.
Ciri-ciri tanaman Bawang Merah yang siap panen

- 1. Umbi terbentuk sempurna.
- 2. Umbi muncul di permukaan tanah.
- 3. Persentase daun bawang yang rebah mencapai 80%.
- 4. Daun berwarna kuning pucat.
Nah seperti itulah penjelasan tentang budidaya bawang merah yang dapat menghasilkan panen berlimpah. Semoga Hasil panen bawang kamu memuaskan ya sahabat Agritanimas
Kata Kunci:Bawang merah, budidaya bawang merah, panen bawang merah, tips bertani bawang merah, pupuk bawang merah, pupuk NPK 15-15-15